About Me

Foto saya
masih berstatus mahasiswa di perguruan tenggi negeri kependidikan di jogja, dan sedang repot tidak mendapatkan inspirasi yang ingin di posting..hehehew

Senin, 04 Mei 2009

DASAR FUNGSI PENDIDIKAN

A. Dasar Pendidikan

1. Pentingnya dasar pendidikan

Dasar pendidikan adalah landasan berpijak dan arah bagi pendidikan sebagai wahana pendidikan manusia dan masyarakat. Walaupun pendidikan itu universal tapi pendidikan akan diselenggarakan berdasarkan filsafat atau pandangan hidup serta berlangsung dalam latar belakang social budaya masyarakat tersebut, filsafat meliputi :

a. Sikap, terdiri atas kesadaran diri penetrasi menyeluruh dan fleksibel,

b. Aktivitas meliputi sintesis, spekulasi, penentuan dan analisis,

c. Isi, terdiri atas metafisik, epistemology dan aksiologi.

Dasar pendidikan suatu Negara tidak dapat dilepaskan dari filsafat dan pandangan hidup bangsa tersebut.

2. Macam-macam dasar pendidikan

Landasan pendidikan yang perlu diperhatikan menurut Umar Tirtarahardja dan La Sulo, yaitu :

a. Landasan filosofis

Filsafat sebagai kajian khusus formal dipakai sebagai landasan pendidikan dan sangat besar pengaruhnya bagi pendidikan karena prinsip-prinsip dan kebenaran kajian tersebut diterapkan dalam pendidikan. Menurut George R. knight aliran filsafat dibedakan menjadi dua yaitu,

1). Aliran tradisional meliputi idealisme, realisme, neo-scolastikisme. Filsafat idealisme dan realisme akan melahirkan teori pendidikan esensialisme dan behaviorime. Filsafat neo-scolastikisme melahirkan perenialisme.

2). Aliran modern meliputiprakmatisme dan eksistensialisme. Filsafat prakmatisme melahirkan teori pendidikan progresivisme yaitu rekontruksionisme yang berorientasi pada futurisme dan humanisme. Filsafat eksistensialisme akan melahirkan teori pendidikan humanisme yang menentang persekolahan atau deschooling.

1. Esensialisme

Merupakan aliran pendidikan yang merupakan filsafat idealisme dan realisme secara ekletis. Prinsip-prinsip pendidikan esensialisme, yaitu :

a. Tugas pertama sekolah adalah mengajarkan pengetahuan

b. Belajar adalah kerja keras dan disiplin

c. Guru merupakan inti dari kekuasaan kelas

2. Perenialisme

Lebih menekankan pada keabadian atau ketetapan, yaitu hal-hal yang ada sepanjang masa. Prinsip-prinsip pendidikannya,

a. Manusia adalah binatang yang rasional

b. Alam adalah universal sehingga pendidikan sama bagi siapa saja

c. Pengetahuan itu universal yaitu berdasarkan mata pelajaran yang pasti dan dapat ditangkap oleh semua orang

d. Mata pelajaran menjadi pusat pendidikan, bukan siswa

e. Relefan pada setiap hari

f. Pengalaman pendidikan adalah mempersiapkan hidup bukan situasi nyata dalam kehidupan

3. Progresivisme

Mazhab progresivisme berpendapat bahwa pendidikan tidak tergantung pada masa lalu, tapi pada alam dan seluruh pengalaman hidup manusia. Prinsip-prinsip pendidikannya adalah,

a. Proses pendidikan ditemukan dari asal dan maksud atau tujuan yang ada pada siswa termasuk minat siswa

b. Siswa itu aktif

c. Peran guru sebagai penasehat, petunjuk dan mengikuti keinginan siswa

d. Sekolah merupakan mikrokosmos dari masyarakat yang lebih luas

e. Aktivitas kelas berpusat pada problem solving

f. Suasana social kelas kooperatif dan demokratis

4. Rekonstruksionisme

Mazhab ini berpandangan bahwa pendidikan hendaknya memelopori melakukan pembaharuan kembali atau merekonstruksi kembali masyrakat agar menjadi lebih baik. Prinsip-prinsip pendidikannya, adalah

a. Masyarakat dunia itu ada dalam krisis Negara dan praktik yang ada sekarang tidak dapat diterima, peradaban harus datang menjadi tujuan akhir

b. Hanya ada solusi efektif untuk mengatasi masalah-masalah dunia yaitu menciptakan tatanan masyarakat baru

c. Pendidikan formal dapat dijadikan agen pokok untuk merekonstruksi tatanan masyarakat

d. Metode pengajaran berdasarkan prinsip-prinsip demokratisasi untuk menyelesaikan masalah

e. Jika pendidikan formal dapat menjadi penyelesaian masalah krisis yang ada maka pengajaranharus dimaksudkan agar terjadi perubahan sosial

5. Behaviorisme

Behaviorisme memiliki beberapa akar yaitu filsafat realisme dan positivisme. Prinsip-prinsip pendidikannya,

a. Manusia merupakan perkembangan tingkat tinggi dari binatang dan ia belajar sama caranya dengan binatang

b. Pendidikan adalah proses rekayasa prilaku dan tergantung pada lingkungan

c. Peran guru adalah menciptakan lingkungan belajar yang efektif

d. Efisiensi, ekonomis dan ketepatan dan objektifitas adalah nilai sentral yang dipakai sebagai dasar-dasar pertimbangan

6. Humanisme

Sumber humanisme progresivisme dan eksistensialisme. Pendidikan humanis memusatkan pada aktualisasi diri ketimbang penguasaan pengetahuan, melalui keterbukaan, menggunakan imajinasi, percobaan dan sebagainya.

b. Landasan sosiologis

Kajian sosiologis pendidikan sangat esensial merupakan sarana untuk memahami sistem pendidikan dengan keseluruhan hidup masyarakat, salah satu wujud bahwa pendidikan berlandaskan pada kondisi masyarakat tertentu adalah dengan diadakannya muatan local dalam kurikulum.

c. Landasan kultural

Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbale balik, kebudayaan dapat diwariskan dan dikembangkan melalui pendidikan, bentuk ciri dan pelaksanaan pendidikan ditentukan oleh kebudayaan yang ada dalam masyarakat.

d. Landasan histories

e. Landasan psikologis

Kegiatan pendidikan melibatkan aspek kejiwaan manusia, pendidikan berkaitan dengan pemahaman dan penghayatan akan perkembangan manusia. Jadi pemahaman peserta didik yang berkaitan dengan aspek kejiwaan merupakan kunci keberhasilan pendidikan.

f. Landasan ilmiah dan teknologi

Pendidikan dan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai hubungan yang sangat erat.

g. Landasan politik

Politik sebagai cita-cita yang harus diperjuangkan melalui pendidikan, pemahaman kesadaran akan hak dan kewajiban, nilai-nilai demokrasi, merupakan pertanda di dalam pendidikan menggunakan landasan politik.

h. Landasan ekonomi

Manusia terdidik menjadi modal bgi pembangunan yang kemudian berfungsi sebagai tenaga kerja dan memiliki kemampuan teknologi, dapat membantu pertumbuhan ekonomi. Peran pendidikan untuk menumbuhkan perekonomian tidak dapat dilepaskan dari peran kapiyal, teknologi, informasi, mobilitas dan tabungan pribadi atau individual untuk memperoleh pendidikan diperlukan biaya, hal tersebut merupakan bukti kalau pendidikan menggunakan landasan ekonomi. ( Manca W, 2007 :2 ) menambahkan landasan yuridis, ekonomi dan politik.

· Landasan yuridis

Pendidikan melekat pada masyarakat tertentu yang sesuai dengan latar belakang masyarakat tersebut, supaya pendidikan tidak melenceng dari keinginan masyarakat itu maka perlu diatur dalam regulasi yang berlaku di masyarakat tersebut.

B. Fungsi Pendidikan

1. Fungsi pendidikan

Fungsi pendidikan merupakan serangkaian tugas atau misi yang diemban dan harus dilaksanakan oleh pendidikan (Dirto Hadisusanto,dkk 1995 :57). Fungsi pendidikan terhadap masyarakat ada 2 yaitu :

1). Fungsi preserveratif dilakukan dengan melestarikan tat social dan tata nilai yang ada dalam masyarakat.

2). Fungsi direktif dilakukan oleh pendidikan sebagai agen pembaharuan social sehingga dapat mengantisipasi masa depan.

Selain itu pendidikan mempunyai fungsi sebagai berikut :

1). Menyiapkan sebagai manusia seutuhnya, utuh dalam potensi dan utuh dalam wawasan,

2). Menyiapkan manusia sebagai tenaga kerja,

3). Menyiapkan manusia sebagai warga Negara yang baik.

Maksudnya agar manusia sebagai warga Negara dapat melaksanakan semua kewajiban dan menyadari akan haknya secara baik. Menurut Jeane H. Balantine fungsi pendidikan bagi masyarakat meliputi :

1) Fungsi sosialisasi

2) Fungsi seleksi, latihan dan alokasi

3) Fungsi inovasi dan perubahan social

4) Fungsi pengembangan pribadi dan social

Menurut Alex Inkeler, fungsi pendidikan itu adalah :

1) Memindahkan nilai-nilai budaya

2) Fungsi nilai pengajaran

3) Fungsi meningkatkan mobilitas social

4) Fungsi strativikasi

5) Fungsi latihan jabatan

6) Fungsi mengembangkan dan memantapkan hubungan social

7) Fungsi membentuk semangat kebangsaan

8) Fungsi mengasuh bayi

Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 3 yaitu untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

Tidak ada komentar: